Flash back Agustus 2015 - First Landing
Setelah 24 tahun cuma bisa ngerasain musim hujan dan musim panas, akhirnya mendarat dan hidup di negara yang ada musim dinginnya. I was so excited when I know Taiwan has 4 seasons so I can see the snow. But in fact Taiwan only has summer, raining season and winter (most of my Taiwanese friends say this) :P Ada satu hal yang awalnya membuat rada kecewa adalah pas tau musim dingin di Taiwan itu ga turun salju :(
Setelah mencari tau tentang musim dingin dan salju ini, ternyata hanya tempat tempat tertentu aja yang setiap tahunnya turun salju seperti di Hehuan Shan (合歡山) yang lokasinya cukup jauh dari Taipei (sekitar 4 jam perjalanan) dan akses public transportnya pun masih cenderung sulit.
January 2016 - The unexpected things happened
22 Januari - 24 Januari 2016 ada gelombang udara dingin yang menyebabkan suhu di Taipei mengalami suhu terendah dalam 44 tahun terakhir. And what happened then? Pada tanggal 23 Januari 2016 tengah malam Yangming Shang turun salju karena suhunya mencapai minus derajat. Tanpa pikir panjang, Minggu pagi tanggal 24 Januari 2016 langsung naik bus ke Yangmingshan yang jaraknya hanya sekitar 1-2jam dari Taipei untuk liat salju. Saat dijalan sedikit harap harap cemas dan mikir semoga saljunya masih ada dan belom cair.
Taraaaa, jam 10:30 sudah sampai di Yangming Shan dan ternyata sudah banyak orang dan mobil disana. Saljunya masih nempel di daun dan rumput meskipun hanya tipis, diluar ekspektasi karena di bayangan awal adalah daun dan rumput full ketutup salju putih gitu, tapi ini masih ada hijau hijaunya. Karena ini salju pertama jadi masih tetep excited. Hari itu dilalui hanya untuk keliling di Yangmingshan National Park, nikmatin nuansa salju dan dinginnya. Dapet bonus juga ketika sekitar jam 4 atau 5 sore ada salju turun! My first snowfall!
Kita baru turun dari Yangmingshan sekitar jam 7 malam. Awalnya niat turun udah dari jam 3 sore tapi karena nungguin temen yang kejebak macet sekitar 3 jam pas naik keatas, mereka baru sampe sekitar jam 4 sore. Untung paginya dateng super pagi. Bener kata pepatah orang jaman dulu, kalo bangun kesiangan rejekinya bisa dipatok ayam.
Singkat cerita setelah keliling sekali lagi dengan rombongan yang lebih rame, kita antri bus untuk pulang sekitar jam 7 malam. Tetapi diluar dugaan, antrian bus sangat panjang mungkin sekitar 1 km. Salut sama Taiwan sudah terkoordinasi sangat baik untuk hal hal mendadak seperti ini, dari pemerintah langsung mengalokasikan banyak bus untuk rute Yangmingshan - MRT Jiandan (MRT terdekat untuk lanjut naik bus ke Yangmingshan). Tetapi sayangnya kita cukup malas untuk mengantri, jadi kami memutuskan untuk jalan kaki turun dari Yangmingshan ke Taipei (Shilin Night Market).
Perjalanan penuh Bintang (Yangmingshan - Shilin Night Market)
Gak pernah terpikir jalan kaki turun dari gunung ke kota dengan jarak lebih dari 10km! Dan ga pernah kepikir juga ternyata jarak yang jauh itu ga akan terasa karena pemandangan yang super bagus dan tawa canda dengan teman saat perjalanan. Rombongan yang turun jalan kakipun tidak hanya kita, ada beberapa kelompok lainnya yang juga turun jalan kaki. Pemandangan malam sepanjang jalan cukup mencuri perhatian kita, lampu lampu kota yang terlihat dari atas gunung, bintang-bintang dilangit, cahaya bualan, udara sejuk bercampur dengan kegembiraan bisa melihat dan bermain salju. Jalan kaki dengan waktu tempuh 2 jam pun tidak terasa. Lelah? Pasti! Lapar? Ya dongg, jadi kita mampir Shilin Night Market untuk beli makan malem habis itu baru kita bubar.
Sayang tidak sempat foto pemandangan malam saat jalan kaki turun dari Yangmingshan, karena mata sudah terlalu terpesona sehingga melupakan HP atau kamera. Dilema terbesar untuk moment moemnt seperti ini adalah terkadang kita harus memilih untuk mengabadikan moment dengan kamera atau menikmati setiap detiknya tanpa gangguan apapun. Namun apapun pilihannya, yang terpenting adalah peristiwa itu akan selalu terkenang dihati :)
Jakarta, 3 October 2020
Salam untuk Yangmingshan,
Monica